{ 0 komentar }

Persiapan UAN 210

UAN 2010

Ulangan semester satu sudah dekat itu artinya bagi kelas 3 baik smp maupun sma UN atau UAN sudah dekat. Kurang lebih satu semester lagi mereka siap tidak siap harus berjuang untuk mencapai kelulusan. Ada yang bilang ini adalah moment pertaruhan belajar tiga tahun dalam waktu beberapa hari. Sering kali kesalahan fatal pelajar adalah mereka terlambat mempersiapkan diri baik fisik maupun non fisik, baik materi pelajaran maupun bekal berupa tips-tips dalam menghadapi ujian. 

Mengingat tingginya angka ketidak lulusan setiap tahun maka diharapkan blog ini dapat membantu para pelajar untuk bisa memperoleh sumber latihan soal dan kiat-kiat agar sukses dalam menghadapi UN (ujian nasional) khususnya UN 2010. Alasan ini pula yang membuat saya mengubah tema blog petualangan ini ke blog pendidikan. 

Saat ini saya sedang mengumpulkan materi yang akan mulai di muat dalam beberapa hari kedepan. Oleh karenanya pengunjug blog bisa bersabar dan sering-sering berkunjung kesini untuk melihat posting terbaru yang di usahakan akan di perbaharui setiap hari. Dan sementara bisa berkunjung ke blog-bolog pendidikan yang lain misalnya blog contoh laporan dan latihan soal matematika di sini. Jika masih kurang, soal-soal matematika bisa di peroleh disini.

Jika sudah suntuk  bisa coba mainkan game flash versi ebtanas berikut, selain bisa refreshing kita juga bisa sambil menguji wawasan untuk persiapan menghadapi UAN atau UN.  

Sekian posting perdana di tema blog baru Prediksi soal UN, tetap semangat dalam menjalankan aktifitas anda. 







Readmore »»

{ 0 komentar }

Pemburu Api

Pemburu Api

Ingat pengalaman yang satu ini membuat saya tersenyum bercampur sedih. Tersenyum karena ingat tingkah dan kelakuan saya sewaktu masih kecil dulu dan sedih karena ingat sahabat yang kini sudah lama tak bertemu lagi. Pemburu api, sebenarnya hanya sebuah ungkapan buat saya dimana semasa kecil saat usia sekolah dasar saya dan beberapa teman sering ikut memadamkan api di lahan dan hutan yang dekat dengan perkampungan.

Pemburu api di tujukan kepada orang (tua muda) yang peduli akan kebakaran hutan rawa yang terjadi di setiap kemarau. Kadang kebakaran hutan dan lahan ini tidak jarang mengancam rumah-rumah yang tidak terurus sehingga rumput-rumput di sekitar rumah menjadi media api untuk melahap rumah tersebut. Umumnya rumah itu adalah rumah pendatang baru atau sekedar rumah persinggahan orang-orang yang bercocok tanam/bersawah.

Di kampung saya pada masa itu merupakan sebuah kebiasaan, untuk menjaga rumah-rumah kosong yang terancam bahaya api meski kami tidak mengenal pemiliknya. Tua muda berjuang memadamkan api jika jarak api dengan rumah sudah di anggap membahayakan. Pemadaman hanya menggunakan peralatan manual dan sederhana, ember, pelepah pisang, dan batang pohon galam (Malaleuca cajaputi) adalah yang paling sering di gunakan untuk memadamkan api.

Orang tua kadang lebih santai, mereka memilih menggunakan cara "balas api" yaitu cara mencegah perluasan areal kebakaran dengan membakar bagian sisi yang berlawanan. Cara ini di pelajari secara turun temurun. Bagi kami anak-anak, sebenarnya sudah bisa dengan cara belajar dari orang dewasa namun tentu saja kami memilih memadamkannya secara manual sebab bisa sambil bermain dan penuh tantangan meskipun berisiko. Tak jarang tangan atau kaki melepuh karena percikan bara api bahkan harus batuk-batuk karena angin tiba-tiba berbalik arah dan menghembuskan asap yang memerihkan mata dan membuat nafas sesak.

Tapi itulah tantangannya yang membuat saya ingat hingga sekarang. Kami akan lebih bersemangat memburu api jika lahan yang terbakar adalah persawahan karena biasanya ada banyak singkong/ubi kayu yang di tanam dan pada saat terjadi kebakaran singkong/ubi kayu itu akan matang karena panas api. Jika api padam maka kami berebut mencabut ubi kayu yang umbinya paling besar, itu adalah upah bagi kami yang telah membantu memadamkan api. Sungguh petualangan yang tak terlupakan.


Sekarang keadaan sudah berbeda, tidak adalagi anak-anak yang peduli di desa ini akan berburu api. Semua sudah di serahkan ke BPK, kebakaran hutan masih terjadi hingga sekarang. Setiap hari di musim kemarau paru-paru harus menghisap racun asap kebakaran hutan entah sampai kapan. Jika musim kemarau tiba maka penduduk lebih suka berdiam di rumah, anak-anak lebih suka main game online atau playstation. Era yang telah berubah turut mengubah pola pikir anak-anak di desa saya dari gotong royong menjadi materialistis, tak ada kerja jika hanya mendapat komisi gratis, semua harus ada imbalan atau harga yang dibayar.



Readmore »»

{ 0 komentar }

Merah putih

Matahari Berasap

Pagi-pagi betul saya tebangun, mengambil hp sekedar untuk mengetahui jam berakah saat itu. Sudah kebiasaan, setiap bangun tidur atau asik nongkrong di depan komputer saya mencari hanphone hanya untuk melihat waktu saat itu. Padahal di monitor dan dinding kamar juga ada penunjuk waktu. Kembali kecerita bangun tidur, saat mencek waktu saat itu, terlihat tanda pesan masuk. Dengan satu tekan, sms-pun terbuka. Isinya adalah konfirmasi tentang nonton film perjuangan, yang sedang tayang di bioskop-bioskop di Indonesia. Moment yang tepat, hari itu pas tanggal 17 Agustus, dimana HUT Negara Republik Indonesia di peringati.

Tak menunda lagi, kakipun melangkah mengambil handuk dan sarung. Kami sepakat bertemu di kampus untuk berangkat membeli tiket nonton Merah Putih, tak sabar rasanya ingin segera melihat film yang katanya tidak murni garapan anak Indonesia. Apalagi temanya perjuangan, sangat klop dengan suasana memperingati hari kemerdekaan. Namun saya harus bersabar dahulu, sebab harus ikut upacara penaikan bendera merah putih. Sebagai warga negara yang baik, wuud penghormatan akan jasa pahlawan yang memperjuangkan bangsa salah satunya ialah dengan mengikuti apel bendera dengan hikmat. Tak terlalu lama upacara berlangsung, setelah di bubarkan aku pulang kerumah. Wah, ternyata diluar dugaan !. Salah satu kegiatan memperingati HUT RI adalah jalan sehat yang di ikuti oleh ribuan peserta, akibatnya jalanan menjadi macet. Kira-kira pukul 09.45 am, aku tiba di rumah. Kemudian berganti seragam apel dengan baju yang bisa kugunakan untuk jalan-jalan Berganti bajupun selesai, dengan [enuh semangat segera meluncur ke kampus. Yah, diluar dugaanternyata aku terlalu cepat!, tak ada satupun yang kelihatan. Menunggu sekitar 30 menit, satu orang teman ku datang. "Mana yang lain mie?" tanya ku. Tak lama bercakap-cakap, akhirnya bertambah satu lagi ! lama menunggu, karena yang lain tidak kelihatan juga akhirnya kami menjemput sebagian dari mereka. Sebagian lagi sudah menunggu di tempat lain.

Akhirnya terkmpul juga, setelah melewati antrian di pintu masuk kami dan mengantri tiket, kami siap menuju merah putih !!. Saking semangatnya kami tak sadar bahwa masih lebih dari satu jam lagi film baru di putar. Yah..!, untuk menunggu waktu sebagian ada pergi ke tempat bemain , ada yang sekedar keliling, karena kebutulan studio tempat kami nonto berada di sebuah mall tapi adapula yang berbelanja. Kali ini aku ikut bagian cewe berbelanja ke lantai bawah, huh pegal, cape juga. Mungkin karena suasana liburan dan 17-an makanya mall sangat ramai termasuk di pust perbelanjaannya. Untuk mengantri membayar saja labih dari setengah jam berdiri, huh capeek !!!. Selesai berbelanja kami naik lagi keatas, menuju pintu studio 1. Disana sudah ada beberapa teman ku yang menunggu. Namun masih ada 2 orang yang belum datang.

Sudah kurang 15 menit dari jam tayang film yang akan kami tonton, namun 2 kawan kami belum juga datang, ingga pintu studio sudah dibuka. Akhirnya satu orang dari kami bersedia menunggu di luar sebab 2 tiket mereka ada pada kami. Kami masuk, kecuali 1 orang yang menunggu dua lainnya. Mencari-cari nomor kursi dan mencocokannya. Hmm, penonton terlihat ramai, tua muda, laki-laki dan perempuan terlihat bersemangat. Di sela-sela mereka aku masih tengak-tengok mengamati apakah ada teman ku yang tadi masih diluar. Seperti biasa lampu mulai diredupkan, layar yang tadi gelap kini menjadi terang sebuah tanda film akan dimulai. Pertama-tama yang tampil adalah himbauan dan peringatan, kemudian di susul dengan iklan. Sebuah iklan tentang film yang cukup bagus.. suasana tampak hening... tapi tiba-tiba....!

Blupp..., lampu studio mendadak menjadi terang!. Mohon maaf ada gangguan teknis..
Susana studio menjadi ramai, setiap orang bertanya-tanya, ada yang bergumam dan berbicara bernada protes. Tak lama berselang.. beberapa penjaga tiket pintu masuk studio datang dan meminta kami keluar dari sutudio. Saat di minta alasan merka hanya bilang ada asap dan film di tunda untuk sementara. Kami pun keluar studio dengan sedikit berdesakan. Aneh.., saat keluar pinto studio sepi ! tapi diluar cukup ramai , nampak orang terlihat cemas dan takut ! beberapa petugas keamanan tampak sibuk. Bau asap terasa menyesakan dada. Tak lama berselang aku melihat teman ku yang tadi menunggu di luar datang meghampiri. Mukanya tampak serius dan tegang. Ada kebakaran katanya !!!, dengan nada meyakinkan. Ah yang benar, tanya ku !. Beberapa dari teman kami yang perempuan nampak kaget dan ketakutan, mereka mengajak kami untuk segera turun. Tapi tidak denganku, rasa penasan memaksaku untuk tahu lebih banyak , tapi apa daya karena kami membawa beberapa teman cewe akhirnya kami turun kelantai 2, tak tega melihat mereka merengek-rengek minta pulang. Di lantai dua kami mendengarkan percakapan dua orang entah salah satu pegawai toko atau pengunjung ! Ternyata memang ada insiden kebakaran di lantai tiga, dugaan sementara itu berasal dari korsleting listrik, yang tepatnya kira-kira di area matahari. Dilantai dua asap tidak begitu tebal, namun hampir semua toko/stand tutup. Orang-orang nampak tergesa-gesa keluar dan menuruni tangga menuju lantai satu. Beberapa petuga dan karywan setengah berlari membawa sisa tabung pemadam kebakaran. Dari laur terdegar sirine pemadam kebakaran bersahut-sahutan. Beberapa diantaranya sudah datang dan berlarian menuju lantai tiga.

"Tidak apa-apa, cuma asap semua sudah diatasi", salah seorang petugas mencoba menenangkan pengunjung yang kelihatan panik. Temanku namapak sibuk menghubungi beberapa teman lainnya yang terpisah. Suara sirine pemdam yang melengking membuat komunikasi sulit, beberpa orang dari kami terpisah. Beberapa dari mereka sudah dapat dihubungi dan sudah berada di pintu keluar. Kami pun beranjak ke bagia samping gedung masih tetap di lantai dua. Dari sana kami dapat mengamati pintu keluar dengan jalas. Astaga...!! pintu keluar penuh dengan sepeda motor. Sulit menemukan teman kami diantara kerumunan sepeda motor yang berjejal di pitu keluar. Namun akhirnya kami bisa menemukan mereka, setelah mereka memberi siyarat dengan melambaikan tangan. Kecemasan belum benar-benar hilang. Bukan karena takut kami terjebak, tapi masih ada 1 orang teman kami yang belum datang, kami khawatir dia masuk kelantai tiga !.

ternyata benar dugaan kami, ditengah kebisingan kami menerima telponnya dan tau bahwa di asih dilantai 3. Takut terjadi hal yang tidak di inginkan, kamipun masuk lagi kedalam, salah satu temanku yang berbadan besar berhasil masuk, sedangkan kami tidak bisa naik kelantai tiga karena di cegat oleh petugas keamanan, alasannya agar tidak mengganggu petugas pemadam kebakaran. Kami coba memanggil dari bawah namun sia-sia, tidak terdengar! untunglah ada teman ku yang sempat masuk tadi. Akhirnya kami turun dan memutuskan meninggalkan gedung mall. Antrian di pintu keluar sudah tidak sepenuh tadi lagi, halaman parkir nampak kosong, tidak seperti biasanya. Akhirnya kami pun pulang kerumah masing-masing.


Keesokannya kamipun kembali ke loket tempat membeli tiket, kami meminta tiket pengganti agar bisa menyaksikan Merah putih tidak bayar lagi alias gratis. Kali ini kami hanya berenam , beberapa teman kami yang lain mungkin sibuk, ada juga yang trauma atas kejadian itu. Yang jelas ada sedikit perbedaan yang terlihat sejak saat kami masuk ke pintu mall, antara lain pengamanan lebih ketat, terlihat dari setiap tas pengunjung di periksa dan jaket diminta dilepas, tidak seperti hari sebelumnya. Di dalam mall pun petugas terlihat lebih siaga dan jumlahnya lebih banyak.

Setelah mendapatkan tiket ganti, kami masuk kestudio, tidak ada separuh penonton yang ada di ruangan studio.Meski sempat ada gangguan teknis namun keseluruhan film bisa kami nikmati!

Hidup Indonesia !!


Di tulis dengan gaya bahasa Saya sendiri, tokoh kami dalam cerita ini
( hadi, hafis, mimie, nadya, muhi, nurul, octa, dan ika)


Readmore »»

{ 1 komentar }

Travian game

Perang Tidak Hanya Dengan Otot

Bagi Pecinta gamer online, petualangan di dalam dunia maya tentu tidak kalah asyik dibandingkan dengan petualangan di dunia nyata. Meski tidak mengalami langsung, game-game online yang dimainkan umumnya mampu membawa alam bawah sadar kita masuk kedunianya. Banyak pengalaman seru yang mereka alami dan mungkin hanya seru jika di ceritakan sesama pecinta gamer online.

Nah, sedikit cerita pengalaman dunia game online. Kali ini game online yang akan dibahas adalah travian . Sebenarnya aku kenal game ini pertama kali saat coba2 game online torpia. Karena torpia berbahasa inggris aku cukup kesulitan mengikuti gamenya. Meski bisa bermain cukup lama namun aku berhenti setelah menemukan game travian.

Pertama daftar adalah di server 5, kemudian mulai ketagihan dan main di server 4. Keduanya tidak begitu sukses, di server 5 sempat bikin aliansi dengan peringkat lumayan bagus, sayang mai di server 5 sudah cukup telat sehingga aliansi kami bubar setelah mendapatkan gempuran dari pemain2 yang jauh lebih hebat. Server 6 pun dibuka dan mulai main lagi. Kali ini cukup sukses dan sampai sekarang bisa bertahan dan nimbrung di salah satu aliansi kuat yaitu aliansi CF [U]FT yang sampai kini bertahan di posisi satu.

Pengalaman paling seru adalah main di idx yang kini sedang menghadapi bangsa natar, bangsa tyang di tunggu2 oleh pemain2 di dunia travian. Bangsa natar adalah bangsa yang melegenda dan menghilang sehingga hanya tersisa 3 suku yang bisa mainkan di travian yaitu galia, teuton dan romawi.

Main pertama kali di idx tidak punya teman, daftarpun sudah telat beberapa munggu mungkin sudah sebuan lebih. Daftar dengan 2 akun (padahal ini di larang dan bisa di hukum). id satunya suku romawi sering di farm dan untunglah id kedua memakai teuton cukup berhasil sampai seakrang. Teknik bertahan ditravian tidaklah mudah, ada 2 alasan kita akan kalah bersaing yaitu pertama kita tidak memiliki pengetahuan dan strategi yang cukup, dan kedua yang terpenting ialah kita tidak memiliki banyak jam online. Namun kita masih bisa bertahan dengan strategi berikut :
Meski ada yang bilang ini banci atau penakut tapi ini adalah salah satu strategi yang tidak semua orang bisa melakukannya.

1. Cari protektor
Tidak mudah cari protektor murni (tidak daftar lewat linkpemain lain) ini dapat di lakukan dengan menjalin persahabatan dengan pemain lain, kesulitannya pemain yang sudah cukup disegani jarang bisa di ajak komunikasi. Cara lain adalah menjadi defender pemain pro, biasanya sebagai balasan kita di lindungi dari pemain lain.
2. Cari aliansi solit dan kuat
Ikut aliansi hebat tidak mudah, sleain sarat yang di ajukan ketat, kita harus siap mengikuti smeua aturan dan permainan yang di perintahkan.
3. Strategi lewat igm
Igm atau in game message adalah fasilitas yang sangat vital di game travian, lewat IGM kita bisa melakukan banyak hal, berkomunikasi dengan pemain lain untuk menjalin hubungan pertemanan, memberi peringatan, memberi komando pada anggota aliansi dan banyak lagi.

sedikit berbagi cerita nih main di myx (server speed malaysia) , disana adalah kumpulan pemain yang sarat pengalaman dan jam online yang padat namun tidak termasuk aku. Karena main di warnet jadi jam online terbatas. Cara bertahan adalah melarikan pasukan kedesa yang jauh dengan perkiraan kembali tepat pas online berikutnya. kemudian bangun crany yang cukup serta habiskan terus sda. Ceritanya di tengah raid terus menerus dari desa lain akupun raid sana sini, boleh dibillang satu menitpun jarang pasukan terdiam di desa, ini untuk menghindari serbuan pemain lain. Nah di tengah serangan rampok pemain lain, aku juga sering rampok dan bebrapa kali rampok aku mendapat IGM dari desa tetangga yang juga sering rampok desa ku. Isinya adalah peringatan agar tidak menyerang salah satu desa di dekat desa ku, dia mengklaim itu adalah temannya. Nah ringkas cerita terjadi dialaog, pesan itu aku balas isinya aku tidak mau berhenti karena dia sendiri juga sering merampok aku. Mendapatbalasan seoerti itu rupanya dia kesal dan mau menyernag aku sambil mengancam. Lalu dengan tenang kubalas pesannya bahwa akupun main tidak sendirian di game ini, dan jika diperlukan, teman2 ku siap membantu aku dan setelah selesai meriset catapult maka desanya akan jadi target pertama. Akhirnya dia balas pesan igm ku dengan isi bahwa sebaiknya damai aja ! nah perlu pembaca ketahui, inilah strategi yang dimaksud untuk bertahan di travian. Sebagai informasi pasukan ku saat itu jauh kalah jumlah dengan pemain yang mengancam aku, dan sebenarnya aku tidak punya teman sama sekali di server myx. Namun kini si pengancam itu sudah jadi teman ku he2 dan kami satu alianis sekarang. Semoga orang yang kumaksud gak baca tulisan ini, he2 piece yah thanks atas bantuannya selama ini...

Daftar di server indonesia bisa di link ini yang daftar di id6 akan dapat proteksi dari ku, igm aja ke detective.

Readmore »»

{ 0 komentar }

Memproduksi Air Bersih

Memproduksi Air Bersih


Terkadang dalam perjalanan hidup tantangan yang harus kita hadapi tidak selalu berasal dari hewan ganas atau pemangsa yang liar namun justru berasal dari lingkungan yang tidak brsahabat. Lingkungan yang tidak ramah adalah masalah serius yang terkadang terlambat diantisipasi oleh kita yang menyebabkan terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Dalam kehidupan makhluk hidup air adalah keperluan vital yang tidak bisa lepas dari kehidupan termasuk manusia. Namun tidak sembarang air yang dapat digunakan untuk menunjang proses kehidupan. Berbeda dengan tumbuhan, air bisa diserap oleh akar tanaman tanpa harus memenuhi standar kesehatan seperti air untuk keperluan manusia. Untuk manusia merupakan suatu keharusan dimana air yang ingin di konsumsi harus bebas dari bahan pencemar, tidak berbau, tidak berwarna dan memenuhi standar kesehatan lainnya.

Jumlah air di bumi memang relatif tetap karena adanya siklus atau daur air. Namun jumlah air bersih di permukaan bumi semakin terbatas, banyak penyebabnya antara lain pencemaran, kontaminasi oleh patogen, kondisi alam perubahan warna dan rasa pada air karena berbagai faktor dan sebagainya.

Semakin berkurangnya luas areal hutan menyebabkan menyebabkan sumur pompa mulai tidak maksimal, belum lagi jika air dari sumur tersebut telah bercapur dengan air laut. Lalu bagaimana cara kita mengatasi tantangan alam ini?. Dalam sekala kecil pemenuhan air bersih dapat diusahakan dengan berbagai cara menggunakan pengetahuan/teknologi sederhana dari air yang belum memenuhi standar kesehatan.

Berikut diantaranya :

1. Mengatasi kekeruhan dan keasaman air

Cara umum adalah dengan mendiamkan di tempat penampungan yang terbuat dari gerabah atau semen beberapa hari atau dengan memberikan tawas agar partikel-partike terlarut cepat mengendap, agar bebas dari organisme air bisa ditambahkan kaporit. Air keruh sebenarnya bisa di gunakan langsung dalam keadaan darurat jika tidak mengandung bahan-bahan berbahaya.

2. Menggunakan instalasi saring

Cara ini sedikit repot tapi cukup efektif, teknik dasarnya adalah dengan menyalurkan air yang kotor ke tangki-tangki penampungan yang lebih tinggi yang terhubung dengan tangki kedua yang lebih rendah, dan tangki penampungan kedua ini terhubung dengan tangki ketiga yang lebih rendah lagi dan seterusnya hingga sampai tangki penampungan terkahir yang airnya siap digunakan. Tangki2 tesebut sudah di beri perlakuan sedemikian rupa misalnya ditangki pertama air yang akan di olah diberi tawas, dan di bagian dasar diberi ijuk, serpihan genting atau bata, pasir dan kerikil untuk menyaring partikel-partikel yang terlarut bersama air. Bahan-bahan penyaring tersebut juga dimasukan ke tangki-lainnya. Penggunaan tangki tergantung air yang di olah, semakin kotor dan keruh maka tangki yang diperlukan bisanya lebih banyak namun bisa di siasati dengan mengurangi debit air yang melewati tangki-tangki tersebut sehingga penyaringan lebih efektif.

3. Memperoleh air bersih dengan penguapan

Cara ini lebih lambat namun air yang diperoleh cukup terjamin kejernihannya bahkan dapat di olah dari air asin yang tidak dapat dilakukan dengan sistem biasa. Cara sederhana ialah dengan menempatkan air yang akan di uapkan di sebuah waskom atau penampung air yang memiliki permukaan cukup luas. Tutup dengan plastik transparan, seperti gambar.



Kemudian tinggal di panaskan dibawah matahari agar cepat terjadi penguapan, uap air yang berasal dari air di dalam waskom lama kelamaan akan jenuh dan pada plasitk transparan sebagai penutup waskom akan timbul titik-titik air, dengan mengatur sedemikian rupa agar plastik penutup tadi membentuk kerucut seperti segitiga terbalik maka titik-titik air tadia akan jatuh tepat di tempat penampungan air di dalam waskom. Titik- titik air akan semakin cepat terbentuk bila dibagian atas plastik di aliri air sebagai pendingin. Cara ini yang banyak digunakan orang untuk bertahan ditengah laut ketika yang ada hanya air laut.

4. Untuk memperoleh air bersih jika dihutan

Ketika kehabisan air ditengah hutan tentu kita akan mencari sumber air ! Dihutan yang begitu lebat tentu keadaan bisa menjadi tidak mudah untuk menemukan sumber air. Cara mereka yang pernah bertahan di rimba untuk memperoleh air bersih salah satunya adalah dengan memanfaatkan tumbuhan-tumbuhan yang mengandung air. Misalnya memanfaatkan air gutasi, yaitu air yang keluar dari ujung-ujung daun misalnya bangsa talas-talasan akan mengeluarkan tetes-tetes air saat pagi hari.

Readmore »»

{ 0 komentar }

Sedikit Petualangan






Sedikit Petualangan


Akhirnya bisa menulis lagi setelah beberapa hari tidak membuat posting baru. Sebenarnya gak sibuk-sibuk amat, cuma keasikan main game online dan mengurus web yang baru di bikin yah antara lain beriklan dan sebagainya. Sebenarnya kali ini Cuma mau ingat-ingat pengalaman lama mengunjugi tempat-tampat yang cukup banyak memberikan pengalaman. Berhubung memang tidak punya kamera sendiri jadinya cuma numpang di potret ama kawan-kawan yang punya kamera. Lagipula tidak termasuk yang hobi di foto jadi banyak kenangan yang mulai kabur, semoga artikel ini bisa menyegarkan ingatan sebagian pengalaman yang menarik di kehidupan saya, dan siapa tahu bisa mengingatkan anda juga yang kebetulan tempat yang di kunjungi sama dengan yang telah saya kunjungi.

Mengingat saya jarang keluar kota maka pengalaman yang paling saya ingat tentu saat pergi keluar kota, suasananya terasa lebih terekam dari pada saat saya berkunjung ketempat-tempat wisata alam dan wisata lainnya yang masih di pulau kalimantan meskipun keindahan dan susananya tak kalah menarik dengan tempat-tampat wisata luar pulau.


Berikut tempat dan daerah yang pernah saya datangi dan sebagian bisa saya publikasikan fotonya sekedar berbagi cerita :

1. Desa Sungai Harang

Terletak di daerah Barabai Kalimantan Selatan, ada beberapa objek wisata yang saya sempat datangi namun tujuan utama kami waktu itu bukanlah untuk berwisata, tetapi untuk melakukan kegiatan praktek lapangan Botani Tumbuhan rendah. Namun tentu kami tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk menikmati pemandangan alam pegunungan yang tidak akan saya jumpai di kota maupun di daerah saya yang merupakan daerah rawa. Selain bisa menikmati segarnya udara pengunungan sambil tracking kami bisa melihat langsung spesies tidak hanya tumbuhan seperti paku tanduk rusa, anggrek-anggrekan, aneka pohon besar dan berbagai serangga serta hewan penghuni hutan yang khas.

Foto bareng habis naik gunung



2. Penanjakan dan Gunung Bromo

Inilah pengalaman yang cukup segar di ingatan saya, karena jarang-jarang saya bisa melakukan perjalanan seistimewa ini dan dengan biaya yang tidak murah menurut saya. Kesempatan yang terbilang langka ini saya dapatkan dalam rangka studi tour program studi yang di selenggarakan setiap tahun, hanya saja untuk angkatan kami rute yang ditempuh adalah Jawa Timur-Bali. Di samping melaksanakan studi tentunya yang cukup menghibur adalah tournya. Bersama rombongan dini hari kami cekout dari Hotel di Malang dan Berangkat menuju Penanjakan. Sejenak menunggu untuk menyaksikan panorama matahari terbit di tengah suhu udara yang sekali lagi menurut saya cukup ekstrim sebab meski telah memakai mantel dan jaket tetap saja dinginnya serasa menyentuh tulang. Ternyata ketibaan kami sudah disambut ratusan wisatawan lokal maupun mancanegara yang juga turut menunggu hadirnya pesona matahari terbit yang populer dengan sebutan sunrise.

Lihat sunrise di Penanjakan

Dari penanjakan bergerak ke Bromo, wow benar-benar mengerikan dan menantang jalannya. Selip beberapa centi saja mungkin sudah tidak bernyawa lagi sebab tebing-tebing curam menganga ditepi jalan di sepanjang perjalanan. Untunglah sopir-sopir disini sudah dijamin berpengalaman. Jika dulu saya beranggapan bahwa perjalanan menuju ke Loksado cukup memicu adrenalin, jalan ke bromo ini mungkin sangat memicu adrenalin. Sampai di Bromo setelah melewati hamparan gurun yang di tutupi oleh debu. Sebagian rombongan melihat langsung kawah bromo, ada yang sanggup berjalan kaki namun sebagian lagi memilih menyewa kuda. Meski tidak sedingin subuh di penanjakan, siang hari di bromo sebaiknya jangan buru-buru melepas jaket, Brrr..dingiiiin...


3. Jalan-Jalan Ke Bali

Inilah yang membuat studi tour kami sedikit lebih istimewa, selain berkunjung ke Botanical Garden Bali untuk belajar sambil berekreasi, tempat wisata andalan bali tentunya tidak kami lewatkan. Dari wisata Pantai semisal Pantai kuta, Tanah Lot, serta wisata lainya misalnya Danau Bratan di kawasan Bedugul . Tak lupa juga mampir di pusat perbelanjaan semisal Joger yang sudah cukup tersohor.

Pantai Bali ternyata sama aja dengan Gedambaan ..

4. Hutan Puliin & Lembah Kahung

Untuk artikel ini sudah banyak saya tulis namun tetap menarik untuk di ingat. Pengalaman menarik adalah saat kami tiba di malam hari dimana saat itu jalan setapak yang bisa dilalui sudah jarang di lewati orang dan sudah mulai ditumbuhi rumput yang hampir sama tingginya dengan sekitarnya. Sempat panik beberapa jam tengah malam akhirnya rombongan berhasil menemukan tempat peristirahatan. Pengalaman yang cukup menarik adalah menghadapi lintah yang tanpa di sadari menempel di tubuh.

Sampai Berjumpa lagi Kahung..

Keasikan berfoto lintah sudah ada 3 ekor di kaki

Bersambung......

Readmore »»

{ 0 komentar }

Loksado Back to Nature

Loksado Back to Nature


Cerita sedikit mengenai perjalanan ke salah satu objek wisata andalan kalsel yang terkenal dengan bamboo rafting atau petualangan menyusuri jeram dengan menggunakan rakit bambu. Sayangnya perjalanan saya selama 3 hari kesana pada 2005 yang lalu belum sempat merasakan petualangan menaiki rakit bambu untuk menyusuri arung jeram yang cukup menantang.

Dengan menaiki mobil carteran, berangkat dari Banjarmasin dan berhenti di terminal Kandangan. Dengan berganti mobil khusus angkutan Loksado, jalan yang berliku dan banyak tikungan tajam cukup membuat aku dan beberapa kawan ku tegang. Walaupun sebenarnya sopir yang mengantarkan kami sudah mahir dengan keadaan jalan seperti itu, tetap saja bagi kami yang hanya sesekali dalam setahun melewati jalan seperti itu menjadi sedikit gugup. Namun kegugupan itu akan sedikit terobati saat ku layangkan pandangan ke kiri dan kanan jalan. Pemandangan yang tidak bisa di uraikan dengan kata-kata, yang bisa terucap hanyalah indahnya..!

Ada 14 orang waktu itu termasuk aku sendiri, sembilam orang lainnya adalah teman sekelas ku dan tiga guru ku. Dengan perecanaan yang tidak begitu matang, kami tetap berangkat. Biaya seadanya membuat kami harus memikirkan tempat beristirahat dan bermalam. Namun kami tidak kehilangan akal, dengan membawa tenda (terpal) kami mendirikan tenda tak jauh dai penginapan. Kami hanya menyewa satu kamar penginapan untuk meletakan barang-barang penting agar aman terutama saat kami berangkat menuju air terjun Haratai.

Pegunungan Meratus yang membentang ratusan kilometer dari utara ke selatan merupakan wisata alam petualangan yang menantang dan menawarkan berbagai objek wisata yang menarik. Loksado sendiri adalah salah satu objek wisata alam yang sudah cukup terkenal baik dimata wisatawan lokal maupun wisatawan mancanegara. Menikmati loksado serasa membawa kita kembali kealam atau istilah kerennya back to nature.

Back to nature, kata itu memang tidak asal sebut. Sebab perjalanan dan petualangan yang akan ditemui akan mengobati rasa jenuh kita akan rutinitas keseharian kita. Jika anda hobi memancing anda boleh menyempatkan diri untuk memancing. Perjalanan melewati banyak jembatan gantung, suasana hutan yang kala itu masih terjaga, udara yang sejuk tanpa polusi, dan bunyi kicauan burung serta serangga akan mengobati kerinduan kita akan kedamaian.

Bagi anda yang ingin menikmati sensasi Loksado akan lebih menarik lagi jika berkesempatan bermalam di rumah balai, yaitu rumah adat suku Dayak Loksado dan tentunya akan menjadi pengalaman yang semakin tak terlupakan.

Readmore »»

{ 0 komentar }

Tips Dalam Pergaulan

Tips Dalam Pergaulan

Dari judul kok sepertinya gak ada hubungannya dengan petualangan. Ya, mungkin itu yang anda pikirkan saat membaca artikel ini. Tapi entahlah, saya sendiri bingung kenapa kok milih judul blog Info-petualangan, padahal jam terbang petualangan jelas tidak sebanyak mereka diluar sana. Sebenarnya awalnya judul blog adalah cara-survive namun dengan pertimbangan keywordnya banyak saingan maka blog di hapus dan di ganti dengan yang ini. So ada 2 blog yang saya kelola, www.mjumani.blogspot.com dan yang ini www.info-petualang.blogspot.com . Nah sekarang kembali ke judul, kenapa kok Tips Dalam pergaulan yang ditulis, bukannya tidak berhubungan dengan judul blog info-petualang ?, jawabanya tidak lain karena aktifitas bertualang saya terbatas. Maka kali ini saya akan bahas sekedar info dan berbagi pengalaman bagaimana menghadapi pergaulan yang terkadang tidak cocok dengan kepribadian atau gaya kita.

Sedikit berbagi cerita, di masa SMA dimana kata orang masa SMA adalah masa transisi dari remaja menuju kedewasaan. Memiliki banyak teman yang sifat dan karakter berbeda satu dengan lainnya tidaklah mudah. Waktu itu gaya bergaul genk sudah terlihat, dari kesamaan hobi, kegemaran, atau kelakuan dari sekian kawan-kawan semasa SMA terbagi-bagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Ada yang tipe kelompok suka ngerumpi, suka berkelahi, suka belajar, suka sepak bola, dan banyak lagi. Saya sendiri adalah tipe orang yang biasa saja dan kebetulan suka sepak bola jadi lebih banyak bergaul di kelompok laki-laki yang suka olah raga sepak bola.

Sering bergaul dengan para bola mania tidaklah membatasi pergaulan saya dengan genk atau kelompok lain, di kelompok manapun kehadiran kita bisa diterima asalkan kita bisa membawa diri dan tetap tidak kehilangan jati diri atau prinsip hidup sendiri. Banyak keuntungan bergaul dengan banyak teman yangmemiliki karakteristik masing-masing. Sebagai contoh, bergaul dengan kutu buku kita dapat ilmu gratis dan pengetahuan dari buku-buku yang ia baca. Bergaul dengan brandalan, di jamin kita aman dari anak-anak nakal yang sering usil. Ikut genk ngerumpi kita tak ketinggalan informasi dan ikut kelompok football mania kita bisa ikut menyalurkan hobi. Tapi tentu tidak semulus itu, kadang tanpa kepribadian yang kuat dan cara bergaul yang benar justru kitalah yang akan dirugikan. Dalam pergaulan terutama genk rusuh yang suka berkelahi, akrab dengan merokok, minuman keras dan kadang obat-obatan atau taruhan. Saya sudah membuktikan, nongkrong dan bergaul dengan mereka. Ajakan merokok, minuman keras, dan hal-hal negatif lainnya yang datang dari mereka tidak sekali dua, namun sederhana saja ! tolak dengan halus namun logis dan yang terpenting jangan sampai menyinggung. Kehidupan sekarang tentu lebih keras dari beberapa tahun lalu, perangai anak muda jaman sekarang sepertinya lebih tempramen. Namun saya akan membagikan sedikit tips agar pergaulan anda tetap lancar dan tidak terjerumus ke hal-hal negatif sebab pergaulan apalagi komunitas baru bisa menjadi rimba buat anda. Inilah beberpa tips dalam bergaul agar anda bisa bertahan dirimba pergaulan yang sering saya terapkan :

  1. Pilah-pilihlah teman yang menurut anda tidak akan menjerumuskan. Karena banyak teman yang justru tujuannya adalah mengajak kita ke hal-hal negatif. Teman seperti ini lebih sulit di atasi jadi jika memungkinkan lebih baik jangan mempererat hubungan pertemanan
  2. Jika di dalam komunitas anda ada teman atau kelompok yang sering melakukan hal-hal negatif (merokok, minuman keras, obat-obatan) maka kurangi intensitas pertemuan. Tapi perlu di catat bahwa buat alasan se rasional mungkin, tidak menyinggung dan alasan yang masuk akal. Misalnya anda ada pekerjaan atau aktifitas lain
  3. Setiap di ajak melakukan aktifitas yang menurut anda tidak benar, tolaklah! Dengan bahasa yang sopan halus, dan kata-kata yang tidak menggurui. Bisa dengan sambil bergurau misal badan anda kurus dan anda di ajak minum-minuman keras maka bilang saja ” Wah sobat, bukannya nolak badan kurus gini apa gak lebih cocok di kasih minum susu! (gunakan bahasa yang seenak mungkin)
  4. Biasanya ajakan tidak datang hanya sekali, untuk menegaskan bahwa anda benar-benar konsisten dan tidak terkesan cuma malu-malu kucing, maka setiap ajakan tanggapi seperti sebelum-sebelumnya.
  5. Jangan marah ketika di beri kata-kata bernada mengejek, misalnya ”wah, gitu aja gak berani, dasar anak mami !” seperti biasa tanggapi dengan sopan dan bahasa yang tidak malah mengejek balik.
  6. Sesuaikan pergaulan anda dengan kondisi yang ada, jika berada di komunitas kutu buku maka jadilah anda dengan ciri khas kutu buku anda sendiri, begitupula saat berada di komunitas lainnya, yang terpenting jangan sampai kehilangan jati diri anda.
  7. Berikanlah alasan yang benar-benar bisa dimaklumi sekiranya anda ingin menghindari ajakan teman yang tidak mau anda ikuti. Sebab ada teman yang biasanya mengatas namakan persabahatan dalam membujuk misalnya ” kalau kamu gak ikut berarti kamu gak nganggap aku teman”, Nah jika anda tidak ingin kehilangan kawan anda (apalagi jika itu adalah teman lama dan cukup bersahabat baik). Tidak mungkin hanya dengan alasan ada PR atau di larang ortu atau ada janji dengan teman lain. Jadi gunakanlah alasan yang spesifik dan memang dipikirannya itu jauh lebih penting. Biasanya dengan satu atau dua kali beralasan seperti itu dia akan mengerti bahwa anda sebenarnya tidak mau menerima ajakannya dan dia tidak akan mengajak lagi.
  8. Jika cara nomor 7 diatas sudah di lakukan dan di tetap mengajak maka katakanlah dengan terus terang bahwa anda punya prinsif yang tidak sesuai dengan apa yang dia lakukan.

Tips diatas hanya secuil, masih banyak tips yag bisa diaplikasikan. Diri andalah yang sebenarnya lebih faham kondisi dan situasinya begitupula komunitas yang dihadapi, jadi tips yang lebih sesuai mungkin lebih pas jika datang dari inspirasi anda sendiri.

Readmore »»

{ 0 komentar }

Peka Tanda Alam

Peka Tanda Alam

Masih membicarakan tentang survival, di kesempatan kali ini saya mau berbagi kisah semasa kecil. Tinggal di pedesaan ternyata memberikan pengalaman yang unik yang sepertinya tidak di temukan bagi mereka yang tinggal di perkotaan. Kisah ini sebuah gambaran bagi saya sendiri mengenai survival.

Cerita ini bermula saat saya masih duduk di bangku SD, seperti yang telah di tulis dan dikisahkan pada tulisan sebelumnya, keseharian waktu di masa kecil saya di habiskan cukup banyak bermain di hutan rawa. Dan paling senang saat mulai kemarau, banyak aktifitas yang hanya asyik dilakukan saat musim hujan misalnya bermain ”hide and seek” atau petak umpet di sela-sela purun, bermain bola di lapangan yang hanya bisa ditemukan saat musim kemarau (lapangan dadakan), mencari sarang burung, Bekacal atau mengejar layang-layang putus.

Siang itu saya sehabis pulang sekolah berganti pakaian, makan dan pergi ke tempat kami biasa ngumpul. Biasanya ada beberapa teman saya yang bermain kelereng atau sekedar ngobrol-ngobrol. Dengan berjalan kaki kurang lebih 15 menit tibalah di tempat yang di maksud. Hari ini hanya ada satu dua teman yang ngumpul, dengan ngobrol sebentar akhirnya saya memutuskan pulang. Ditengah perjalanan tanpa sengaja ada sesuatu yang melayang di atas langit, di ombang-ambingkan oleh angin yang bertiup cukup kencang.

Tanpa sadar, kaki yang tadinya berjalan kini sudah berlari, berlari mengejar benda melayang yang tidak lain adalah layang-layang yang putus entah milik siapa. Tubuh serasa tak terkendali, semua halangan dilewati dengan mudahnya, parit-parit yang menganga tanpa ragu dapat dilewatid dengan mudah, ranting-ranting pohon yang rimbun tak dipedulikan, singkat kata keadaan saya seperti orang kesetanan.

Tak sadar sudah berapa lama dan berapa jauh saya masuk kedalam hutan. Karena memang saat itu yang namanya jam tangan belum akrab dalam kehidupan saya. Akhirnya saya berhenti, mencoba mengamati daerah sekitar dan sesekali menengok keatas mencoba mencari dimana layang-layang itu jatuh. Kaki sudah mulai terasa lelah, sudah coba tengok kiri dan tengok kanan, benar-benar tempat yang asing. Kini mendadak perasaan berubah, yang tadinya menggebu-gebu perlahan barganti dengan resah dan khawatir. Otak saya sudah mulai berfungsi, sadar betul bahwa tempat yang saya datangi ini hampir tidak pernah di datangi orang baik untuk mencari kayu bakar, mencari biawak, atau ular sawa.

Sebenarnya saya cukup yakin kalau saya baru memasuki hutan tidak lebih dari 3 kilometer. Namun karena sepanjang jakan hampir saya habiskan dengan menatap ke langit akhirnya saya mulai kebingungan mencari jalan pulang. Sebenarnya yang paling saya khawatirkan adalah kalau-kalau bertemu binatang buas, meski jarang namun tanda-tanda aktifitas babi hutan masih sering di temui. Masih dalam kebingungan saya tetap melangkah, mencoba-mengingat jalan saya datang, tetapi tetap tidak menemukannya. Beruntung saya termasuk anak yang hobi memanjat, didalam kebingungan saya menemukan sebatang pohon Galam yang cukup tinggi, dengan tanpa ragu pohon itu di panjat. Tepat ditengah, mata langsung mengamati sekeliling. Tapi tidak menemukan petunjuk karena tingginya pepohonan disekitar. Saya kumpulkan keberanian untuk memanjat lebih tinggi, hanya beberapa meter mendekati pucuknya. Akhirnya usaha saya memberikan sedikit caha terang, setelah mengamati sekeliling, ternyata di sebelah barat ada jalan raya yang melintas beberpa buah kendaraan bermotor.

Hilang sudah kecemasan yang tadi memuncak, pohon dituruni dengan perlahan dan dengan yakin kaki melangkah kearah barat menuju jalan raya yang tadi terlihat saat di atas pohon. Tepat ke arah matahari yang semakin condong.

Kejadian ini benar-benar menjadi pelajaran berharga buat saya, tak pernah membayangkan jika kejadian itu terjadi ditengah hutan belantara yang jaraknya bermil-mil dari jalan raya atau perkampungan. Entah apa yang akan saya lakukan tanpa bekal yang cukup menghadapi kondisi survival. Apa lagi saat kejadian itu jangankan menguasai teknik survival, membaca saja tidak pernah tentu nasib akan menjadi sebuah tanda tanya.

Di alam bebas kita bisa di celakai oleh apa saja, alam bisa lebih berbahaya dari hewan buas atau bahkan kita celaka karena kecerobohan kita sendiri. Lalu apa yang bisa kita ambil pelajaran dari cerita diatas ? ”Peka Tanda Alam adalah salah satunya. Kita harus peka terhadap tanda-tanda alam yang sekiranya bisa memberikan manfaat dan petunjuk bagi kita jika berada di hutan. Sebagai contoh :

  1. Tumbuhan lumut , dapat dipakai sebagai isyarat posisi barat dan timur. Lumut yang tumbuh di pepohonan umumnya lebih lebat yang di sisi barat dari pada lainnya.
  2. Tajuk pohon lebih lebat yang sisi bagian barat
  3. Jika ada pohon bekas tebangan, maka lingkaran tahunan bekas potongan kayu akan berpola lingkaran tidak sempurna atau elips, yang mana bagian yang mampat adalah arah timur dan barat sedangkan sisi yang melebar adalah utara dan selatan.
  4. Beberapa binatang memiliki tingkah laku unik saat menanggapi bahaya, atau memilih makanan yang aman dan tidak
  5. Beberapa tumbuhan seperti pandan tumbuh condong kearah timur, menuju arah matahari terbit. Contoh lain adalah bunga matahari.
  6. Sarang semut atau serangga lebih banyak di sisi pohon yang mengarah kesebelah barat
  7. Akan lebih baik jika mengetahui posisi benda langit misalnya rasi bintang untuk membantu navigasi. Dan banyak lagi yang bisa di jadikan alat bantu untuk menghadapi keadan atau kondisi survival.

Readmore »»

{ 1 komentar }

Teknik Survival

TEKNIK SURVIVAL

Kondisi survival umumnya terjadi akibat perencanaan yang kurang matang saat kita melakukan kegiatan alam di alam bebas. Kondisi yang tidak diharapkan tersebut tentunya tidak diharapkan baik bagi orang yang sudah mengetahui dan menguasai teknik survival apalagi bagi kita yang awam, yang minim pengalaman dan pengetahuan tentang teknik survival. Teknik survival merupakan senjata bagi mereka yang beraktifitas di alam bebas tidak hanya bagi para pecinta alam, tetap juga bagi mereka yang bergelut di alam bebas seperti petugas kehutanan, pramuka, atau peserta praktek, petualang dan lainnya sebagainya. Kondisi survival pada intinya adalah bertahan dalam menghadapi keadaan darurat yang disebabkan oleh alam, hewan buas, cuaca dan kondisi lainnya Misalnya bagaimana anda memasak saat tidak memiliki air bersih, memasak menggunakan peralatan seadanya, atau saat anda kehabisan persediaan makanan dan harus berburu atau membuat trap untuk memperoleh makanan.

Saya sendiri bukan ahlinya, namun sedikit pengalaman dan pengetahuan dari membaca juga mengikuti taraining saya coba untuk berbagi semoga saja para senior tidak menertawakan saya. Tapi jelas artikel-artikel yang saya tulis bukan untuk menggurui tapi sekedar sharing dan bertukar pengetahuan dan pengalaman.

Selama ini dalam melakukan beberapa aktifitas kecil di alam bebas saya sendiri tidak memiliki persenjataan (teknik survival) yang memadai. Saya tidak pernah membaca ataupun mengetahui dan mempraktekan teknik-teknik survival yang di tulis oleh Tito Sucipto yang beberapa hari lalu saya baca. Dengan adanya Teknik survival di hutan yang di tulis Tito Sucipto bisa menjadi senjata yang bermanfaat bagi saya dan buat anda yang sering maupun yang akan melakukan aktifitas di alam bebas.

Anda bisa dowload melalui link dan silahkan pelajari, kerana teknik survival merupakan salah satu hal yang sangat perlu di ketahui tidak hanya bagi yang senang beraktifitas dia alam terbuka tetapi bagi siapa saja. Sebab kondisi survival datang tidak terduga dan seringkali kondisi kita yang tidak siap berakibat fatal, semoga itu tidak menimpa kita amin...!

Dengan mempelajari dan berlatih teknik-teknik survival dan mengkombinasikannya dengan pengalaman tentu akan menjadi modal berharga anda jika suatu saat menghadapi kondisi survival. Tapi perlu di ingat, keadaan survival tidak di inginkan oleh siapapun, karena itu perencanaan dan kesiapan sebelum terjun kealam bebas adalah yang terpenting. Bagaimanapun mencegah lebih baik dari pada mengatasi.

Readmore »»

{ 0 komentar }

Arti berpetualang

Arti Berpetualang

Kata berpetualang sudah familiar denan kehidupan kita sehari-hari. Di dalam film kolosal, selain berpetualang istilah berkelana juga sering kita dengar. Lalu apa bedanya berpetualang dan berkelana? Atau sebenarnya kedua kata itu memiliki makna atau maksud yang sama?

Baiklah, kedengarannya keduanya memang tidak asing dan bahkan sering kita ucapkan. Namun jika di telusuri ada perbedaan anta berpetualang dan berkelana. Beda yang utama adalah tujuannya (niat) yang ingin di capai, walaupun sebenarnya baik berpetualang maupun berkelana sama-sama merupakan proses atau aktifitas melakukan perjalanan. Berpetualang merupakan suatu kegiatan travelling yang tujuannya adalah mencari tantangan. Bertualang lebih mengedepankan uji fisik dan mental, kecerdasan dalam berpikir dan kecepatan mengambil keputusan. Atau secara teoritisnya menguji diri sendiri dalam bentuk perjalanan yang menempuh resiko (tidak semua orang sanggup). Aktifitas berpetualang lebih di akui jika memiliki suatu bukti baik dokumentasi atau sesuatu yan gbisa membuktikan kalau kita telah melakukan petualangan tersebut. Misalnya saja sewaktu saya berpetualang ke Loksado, atau ke Kahung dan Puliin, paling tidak saya menyempatkan diri mengambil foto pemandangan.

Berbeda dengan berkelana.yang biasanya bertujuan untung menambah atau menyempurnakan ilmu atau pengalaman. Di dalam berkelana bisa dikatakan tidak memiliki batas kepuasan , karena dalam berkelana setiap tempat yang didatangi akan memberi tambahan pengalaman dan pelajaran baru. Meski tempat yang didatangi sudah pernah sebelumnya. Ini berbeda sekali dengan berpetualang, dimana para petualang bisanya tidak cukup puas jika tempat tujuan berpetualang sudah pernah ia jelajahi sebelumnya. Selain itu berkelana tidak memerlukan bukti nyata, sebab lebih kepada tujuan yang ingin di capai, bukan untuk di koar-koarkan

Readmore »»

{ 3 komentar }

Belajar Memasang Jerat

Belajar Memasang Jerat

Inilah janji saya untuk menceritakan petualangan semasa kecil dei hutan rawa. Kalau anda menyimak sampai akhir, akan ada pelajaran bermanfaat, paling tidak sebagai pengetahuan anda tentang suatu cara sederhana untuk bertahan hidup di hutan, namun kali ini hutan yang dimaksud adalah hutan rawa.

Kalimantan Selatan merupakan salah satu daerah yang meiliki rawa yang luas, dan terkenal dengan rawa gambutnya. Selain pH tanahnya yang sangat asam, tumbuhan yang bisa bertahan disini tidak banyak. Pohon-pohon yang dominan adalah galam, karenanya sering pula di sebut hutan galam. Dasar hutan di tumbuhi rumput yang hampir seragam, umumnya jenis purun kudung, paku-pakuan dan dari genus Cyperus.

Di daerah yang jauh dari pusat keramaian biasanya banyak terdapat berbagai jenis burung, antara lain burung belibis, punai, kutilang, karuang, dan bubut. Adapula burung-burung yang saya kurang tau nama bahasa indonesianya misalnya burung baburak, tatapian, katikusan, tiung, dan ayaman. Beberapa burung tersebut dapat dimakan dan yang cukup digemari adalah punai, hayaman, katikusan, karuang, dan tatapaian.

Burung-burung seperti tatapaian, katikusan, baburak dan sejenisnya biasanya banyak di jumpai disekitar sawah, kecuali ayaman yang biasanya hanya ada di tempat yang benar-benar jauh dari pemukiman.

Kembali kecerita sewaktu saya kecil, burung-burung yang saya sebutkan tadi masih sangat sering dijumpai, dan saya bisa menikmati dagingnya hanya dengan bermodalkan beberapa meter benang pancing dan sebilah pisau atau parang. Mau tau caranya ?.

Hampir setiap haris saya sepulang sekolah pergi kehutan dibelakang rumah, macam-macam aktifitas yang di kerjakan. Hari ini mencari kayu bakar, besok memancing, lusa mencari sarang burung, besok lusa memasang jerat dan banyak lagi. Pada musim-musim tertentu (musim penghujan) burung ayaman, baburak, katikusan, ketapaian, banyak ditemukan. Meski terlihat jinak namun tidak akan mungkin untuk menangkap dengan tangan kosong. Sebenarnya untuk menangkapnya ada beberapa cara, antara lain dengan menembak dengan menggunakan ketapel, dengan pancing atau dengan menggunakan jebak. Namun ada cara yang lebih mudah dan sederhana, yaitu menggunakan jerat.

Menggunakan jerat bisa dipelajari siapa saja, tapi meski prakteknya mudah hasilnya pasti akan berbeda dengan yang benar-benar ahlinya ( penduduk asli). Sebab memasang jerat harus di daerah yang sering di lalui burung dan harus bisa membedakan mana jalan burung dan mana jalan tikus. Selain itu pengalaman akan banyak memberikan pengetahuan tambahan dalam menjerat.

Nah, bagaimana caranya membuat jerat ?. Pengen tau ? nih simak aja..

Alat dan bahan untuk memasang jerat

  1. Yang pertama dibutuhkan adalah benang pancing/nilon
  2. Potong nilon dengan ukuran kurang lebih 30-40 cm sehingga ketika di bentuk lingkaran akan berdiameter 10-15 cm.
  3. Buat simpul pada ujung nilon atau benang, sehingga nanti akan membentuk suatu lingkaran yang berfungsi sebagai jerat (lihat gambar)
  4. Buat sampai beberapa buah agar kemungkinan burung yang terjerat juga lebih tinggi.
  5. Pergilah ke daerah yang sering menjadi tempat mencari makan burung jenis pejalan yang mencari makanan di air berupa ikan-ikan kecil, kodok dan sebagainya
  6. Jika sudah tiba, potonglah ranting yang cukup kuat dan kokoh sebagai tiang tempat mengikat ujung nilon, bisa juga menggunakan batang tanaman terdekat misalnya karamunting untuk dijadikan tambatan nilon.
  7. Cari satu ranting lagi yang lebih kecil sebagai penyangga nilon disisi yang lain.
  8. Setelah selesai, cari tempat baru dan lakukan hal yang sama seperti langkah nomor 6-7 sampai semua jerat yang di siapkan terpasang semua atau sudah cukup banyak.
  9. Periksalah jerat 1 kali sehari atau setiap pagi dan sore, jika ada jerat yang lepas, betulkan ke posisi semula.
Posisi jerat yang sudah terpasang

Bagaimana, Mudah bukan ! jika anda kesulitan lihat gambar. Cara ini bisa anda gunakan di daerah anda jika memiliki kondisi lingkungan yang sama atau terdapat jenis burung sama atau memiliki karakter yang sama. Biasanya memiliki kaki cukup panjang, mencari makan di atas rumput yang tergenang atau di pinggir sawah.

Tapi ingat, jangan sampai melampaui batas sebab keberadaan burung-burung itu kini sudah mulai berkurang akibat banyaknya perburuan dengan menggunakan senapan angin. Sampai berjumpa lagi di tulisan saya selanjutnya....

Readmore »»

{ 0 komentar }

Biawak Reptil Besar Yang Terancam

Biawak Reptil Besar Yang Terancam

Hari ini perhatian saya di curi oleh segerombolan orang yang menghentikan kendaraannya. Ku amati wajah mereka, terlihat seperti ada sesuatu yang menyita seluruh perhatiannya. Sebagian dari mereka ada yang berlarian seperti orang panik. Di kepalaku yang terlintas adalah kecelakaan lalu lintas yang cukup sering terjadi akhir-akhir ini. Tapi tidak, ada yang aneh dengan kejadian ini. Orang –orang yang bergerumun itu melihat ke bawah, tetap di sisi jembatan. Apakah ada mobil atau sepeda motor yang mengalami nasib yang naas sehingga menabrak pembatas jemabtan dan jatuh ke kali ?.

Akhirnya aku menyerah juga, akupun berhenti di ujung jembatan dan mencoba mengikuti perilaku orang-orang yang ramai berdiri di pinggir jembatan. Ah betapa leganya aku, ternyata tidak ada kecelakaan lalu lintas seperti yang tadi aku bayangkan. Sesuatu yang menarik perhatian pengguna jalan itu ternyata adalah seekor reptil bernasib malang. Tepatnya seekor Biawak yang terpojok dan nampak takut karena di sekelilingnya puluhan pasang mata mengawasi seolah-olah hendak memangsanya.

Seekor Biawak itu mengingatkan saya akan peristiwa sekitar sebulan lalu. Tepatnya saat saya melakukan aktifitas favorit saya yaitu browsing, dan main game. Sebagai pecandu internet, tentu memiliki pertimbangan dalam memilih warnet. Kriteria yang paling di perhitungkan adalah kecepatan akses dan tentu saja biaya per jamnya. Singkatnya sejak sekitar seminggu yang lalu ada warnet baru yang menawarkan tarif perjam yang lebih murah dan sudah beberapa hari saya main di sana. Aksesnya lumayan cepat, dan ada paket untuk hari senin sampai dengan hari juma’at yang tentunya lebih hemat. Namun sayangnya warnet itu tidak dilengkapi ginset sehingga di saat-saat sering terjadi pemadaman bergilir seringkali aku harus kecewa karena baru beberapa saat browsing eh, listrik padam !

Seperti biasa sepulang kuliah aku mampir di warnet itu, beberapa jam mengarungi dunia maya tiba-tiba listrik padam. Kali ini mungkin penyebabnya adalah cuaca buruk. Beberapa kali petir dengan kilat menyambar-nyambar membuat suasana menjadi menakutkan. Setelah membayar biaya warnet aku menuruni tangga dan bermaksud pulang namun akhirnya ku tangguhkan karena hujan masih belum benar-benar reda.

Akhirnya bersama beberapa orang yang juga masih berteduh akupun menunggu tepat di depan toko ponsel tepat di lantai bawah warnet yangbaru saja aku datangi. Ada suara-suara teriakan kecil yang cukup mengusik ku, pada awalnya aku tidak begitu memperdulikannya. Teriakan tersebut berasal dari penjaga kios dan beberapa anak yang juga baru saja nge-net. Ada sesuatu yang membuat mereka tampak penasaran. Sepertinya berasal dari kolong tepat di bawah tangga untuk naik kelantai 2 yaitu warnet yang baru saja saya kunjungi. Salah seorang anak mengambil kantong plastik besar, yang lain lagi memegang karung, sedangkan penjaga toko sendiri memegang tongkat yang panjangnya lebih dari 2 meter.

Cukup lama aku perhatikan, namun belum juga terjawab rasa penasaran ku. Apa sebenarnya yang mereka coba tangkap?, aku terus berpikir. Sesekali salah seorang dari mereka menjerit lalu tertawa keras. Setengah jam lebih aku berdiri dan dengan rasa penasaran dan tanda tanya yang tak kunjung terjawab. Kegaduhan yang ditimbulkan penjaga toko dan beberapa orang anak itu semakin menjadi, kini sudah ada puluhan orang yang memiliki rasa penasaran yang sama berdiri dan mencari tahu apa sebenarnya yang terjadi.

Aku tersentak, beberapa orang dengan reflex melompat dan berlari beberapa meter menjaga jarak yang mereka anggap aman. Terjawab sudah penasaran ku, akibat usikan terus menerus dan beberapa kali dengan cara paksa akhirnya nampaklah seekor biawak yang tidak terlalu besar. Panjangnya hanya sekitar 2,5 meter dan nampak gelisah karena situasi yang ramai. Menurut penjaga toko ponsel , hewan itu masuk ke kolong tangga saat hujan deras beberapa saat lalu tepatnya saat ada halilintar dengan suara keras.

Kemunculan reptil malang itu mengundang respon yang beraneka ragam, ada yang tanpa iba bersuara dengan sedikit memberi perintah mengkap hewan itu dan menjualnya, ada pula yang hanya diam tanpa komentar, mungkin ragu apakah harus kasihan atau membunuhnya saja. Sementara hewan malang itu masih saja diam, hanya matanya yang terlihat takut mencoba mengamati sekelilingnya.

Salah seorang dengan sedikit gugup dan memegang karung, mendekati reptil yang memilki cakar tajam itu. Di lemparnya karung tepat di atasnyam dan dengan gerakan secepat mungkin di pegangnya tubuh reptil yang tentu saja tidak hanya diam karena merasa dirinya terancam. Hanya beberapa detik reptil itu di tangkap, tiba-tiba gerakan liarnya mencoba meraih tangan si penagkap. Merasa tangannya jadi sasaran, refleks penangkap reptil itu melepaskannya. Jeritan penonton menambah keteganggan, reptil itu semakin liar, gerakannya sedikit terhambat karena licinnya lantai toko.

Berbagai usaha telah dilakukan untuk menjinakan hewan yang sebenarnya tidak terlalu berbahaya ini. Dengan gerakan tiba-tiba, biawak ini sekali lagi berhasil menghindar dari usaha para calon penakluknya, dan tidak itu saja dengan gerakan cepat dia mengarah kearah ku yang sejak tadi hanya diam mengamati gerakannya. Dengan refleks ku injakan kaki sebelah kiri ku tepat dileher biawak yang mencoba kabur hanya beberapa sentimeter dari tempat ku berdiri. Ku pegang lehernya dan pangkal ekornya. Aku tak mengindahkan tepuk tangan orang-orang yang sejak tadi menyaksikan aksi ku yang seolah bak Panji Sang Penakluk. Seseorang menyodorkan tali kepadaku namun tidak aku pedulikan, ada perasaan menyesal yang kurasakan. Pikiranku masih membayangkan nasib reptil tak berdosa yang baru saja kutangkap. Akhirnya ku serahkan reptil itu, aku hanya menatap kosong. Selanjutnya reptil itu sudah terikat tangan dan kakinya, mulutnya di perban dan diletakn di tengah-tengah halaman parkir sebagai tontonan. Tak tega aku melihatnya, kulepaskan perban dimulutnya. Namun aku ragu untuk melepas ikatan tangan dan kakinya.

Setengah jam lebih dia hanya diam tak bergerak, untunglah saat itu masih gerimis, keadaan yang sangat disukai oleh reptil termasuk biawak. Kulihat ikatannya mulai kendor, rupanya pemuda yang mengikatnya tidak cukup berpengalaman dalam mengikat hewan semacam reptil. Pandangan ku tidak ku alihkan, dalam hatiku aku berharap semoga reptil tak berdosa itu bisa bebas kembali ke alamnya. Harapan ku terwujud, perlahan-lahan ikatan tali yang mengekang tanganya lepas, lalu di susul kakinya yang juga berhasil melepaskan diri dari ikatan yang memang tidak cukup kencang.

Ah, lega rasanya hewan itu bisa kembali kealamnya, masih kulihat beberapa anak ekcil mencoba mengejarnya, namun aku bisa pastikan mereka tidak mungkin berani untuk menangkapnya. Terakhir kulihat dia menuju selokan tempat pembuangan air. Kasihan, hewan yang seharusnya berada di alam bebas itu semakin terdesak, kota bukanlah tempat yang nyaman untuknya. Keterbatasan lingkungan kadang membuatnya harus membahayakan diri dengan muncul kepemukiman penduduk.

Nilai jual kulit dan daging yang tinggi membuat spesiesnya semakin terancam !

Readmore »»

{ 0 komentar }

Keunikan Hutan Rawa

Keunikan Hutan Rawa

Saya yakin banyak kawan-kawan diluar sana yang juga hidup dan tinggal di sekitar hutan rawa seperti saya. Namun mungkin tidak semua menceritakannya seperti yang saya lakukan. Meksi tidak seseru jejak petualang, atau bocah petualang maupun mata angin. Pengalaman saya semasa kecil mungkin bisa berguna bagi anda dan dapat menjadi pelajaran ataupun sekedar pengetahuan.

Tapi saya gambarkan sedikit karakteristik hutan rawa tempat berpetualang semasa kecil. Daerah saya adalah daerah rawa yang di dominasi oleh kayu Galam (Malaleuca cajuputi). Di dasar hutan hampir sepanjang tahun tergenang air, dan hampir dimana-mana terdapat rumput ” purun kudung ” atau Eleocharis dulcis dan kelakai. Di tempat-tempat yang tidak tergenang bisanya banyak di tumbuhi karamunting, ataupun rumput dari genus Cyperus dan masih ada beberapa tumbuhan lain yang umumnya sudah beradaptasi dengan lingkungan yang asam.

Selain flora, ada juga faunanya misalnya berbagai jenis reptil seperti ular, kura-kura, biawak, berbagai jenis burung dan beberapa jenis ikan rawa misalnya seperti ikan betok atau papuyu, sepat dan ikan gabus atau haruan. Nah tentu saja aktifitas petualangan saya masih berhubungan dengan hewan maupun tumbuh-tumbuhan yang ada di sana.

Karena cukup banyak panjang jika saya tulis semuanya, maka saya akan tulis artikel ini secara seri atau bersambung. Cerita yang nanti akan tulis adalah perjalanan semasa kecil, cerita ini sekaligus untuk mengingatkan akan keunikan hutan rawa yang harus diperhatikan. Hutan rawa yang kian terancam sudah sepatutnya menjadi tanggung jawab kita untuk menjaganya.

Inilah cerita pertama saya, tapi mohon sebelumnya untuk tidak menertwakan saya karena kemampuan olah kata saya sangat pas-pasan.

Keseharian saya sewaktu kecil bisa di bilang sangat ”wong deso”, di bangku sekolah SD permainan yang saya lakukan hanya terbatas main kelereng, main gelang karet, main kapal-kapalan yang di buat dai pelepah rumbia ataupun pergi memancing bersama teman-teman. Menjelang musim kemarau, kami biasanya pergi mencari sumur-sumur kecil ataupun cekungan-cekungan yang dulu banyak ikannya, jika beruntung kami akan menemukan sumur-sumur dangkal yang banyak ikannya. Dengan berbagai teknik dan cara, setiap orang berusaha mencoba menangkap ikan sebanyak-banyaknya. Istilah di desa kami kegiatan seperti ini banyak sebutannya, ada yang menyebutnya ”begalau” adapula yang menyebutnya ”bekacal”. Pada intinya kegiatan ini adalah memanfaatkan air surut sewaktu menjelang kemarau baik di hutan maupun di sawah tadah hujan. Dengan surutnya air, ikan-ikan akan terkumpul dan terkonsentrasi di daerah yang lebih rendah misalnya sumur, atau cekungan yang dalam istilah kami disebut ”lubakan”.

Dalam kelompok kecil 3 sampai 4 orang kami menuju daerah yang akan di jelajahi, mencari lubakan atau sumur yang kira-kira ada ikannya. Jika ketemu maka dengan sebilah parang kami singkirkan-rumput-seperlunya dan kedua tangan siap beraksi mencari ikan di dalam air yang berlumpur. Tak jarang yang kami dapat bukannya ikan melainkan ular air atau ular tanah. Jika sudah begitu semuanya melompat keluar dari air karena kaget. Setelah beberapa menit kemudian bisanya ada diantara kawan-kawan yang berani ”bekacal” lagi dan semua kembali masuk ke sumur untuk menangkap ikan.

Dalam ”bekacal” kami biasanya tidak menggunakan alat bantu melainkan hanya menggunakan tangan kosong. Perolehan ikan pun tidak menentu, tergantung dari keahlian dan banyak ikan yang ada di sumur atau ”lubakan” tersebut. Kadang kami bisa membawa masing-masing lebih setengah ember dengan ukuran sedang, tapi pernah juga pulang hanya dapat seekor dua ekor. Gengsilah sebenarnya yang menjadi taruhan bagi yang sedikit mendapatkan ikan, namun meski begitu kami tetap sportif.

Ikan yang paling mudah ditangkap adalah jenis ikan sepat dan kapar, sedangkan yang sulit adalah ikan papuyu (betok) dan ikan haruan (ikan gabus). Ikan papuyu selain bisa bertahn dilumpur juga memliki duri sirip yang tajam sehingga susah di tangkap, sedangkan ikan haruan memiliki tubuh licin dan hentakan kuat saat di genggam.

Sayangnya kegiatan semacam itu sekarang sudah langka ditemui, padahal kegitan semacam itu memiliki nilai positif karena mengajarkan pemanfaatan sumber daya alam secara bijak dan bersahabat. Imbas perkembangan dunia modern telah merubah pola pikir masyarakat menjadi pola pikir instan, mereka lebih suka mencari ikan dengan menggunakan setrum (arus listrik) ataupun potas (racun ikan). Akibatnya populasi ikan di rawa-rawa kini jauh merosot dari beberapa tahun sebelumnya.

Simak cerita saya berikutnya bagaimana menangkap burung rawa dengan menggunakan jerat.

Readmore »»